Untuk melakukan suatu konfigurasi di dalam
komputer server maupun komputer client, dibutuhkan suatu program editor.
Program editor yang dapat dipakai untuk melakukan editing suatu program
antara lain vi, mc, pine, joe. Tetapi disini kita akan menggunakan
program editor vi.
a) KONFIGURASI DNS
Ø Setting DNS Server
File konfigurasi yang utama untuk BIND berada di bagian file “named” yang letaknya di /etc/named.conf. Komputer akan membaca konfigurasi ini jika program BIND berjalan atau aktif.
Konfigurasi File /etc/named.conf.
Pada bentuk contoh diatas merupakan bentuk konfigurasi dalam pembuatan suatu domain dan di isi menjadi seperti dibawah ini.
Zone nama_domain { ==> nama zone
type master; ==> type
file nama_path; ==> alamat direktory
};
Zone “timjatim.net” {
type master;
file “/var/named/timjatim.net.hosts”;
};
b) Konfigurasi Zone-File
Konfigurasi ini terdapat di dalam direktory /var/named/.
Untuk zone file timjatim.net maka harus
dibuatkan juga file konfigurasi di dalam direktory /var/named/ dengan
nama timjatim.net.hosts untuk mendefinisikan zone dari timjatim.net.
Isi konfigurasi file timjatim.net.hosts di dalam direktory /var/named/.
Keterangan :
- timjatim.net. IN SOA ns1.server.net , merupakan alamat timjatim.net yang di definisikan di dalam name server ns1.server.net.
- timjatim.net. IN A 192.168.10.1 , yaitu timjatim.net terdapat di dalam IP Address 192.168.10.1
- timjatim.net. IN NS ns1.server.net , yaitu timjatim.net terdapat di dalam name server ns1.server.net.
- http://www.timjatim.net IN CNAME timjatim.net., yaitu alamat http://www.timjatim.net merupakan alias dari timjatim.net.
- ftp.timjatim.net. IN CNAME timjatim.net, yaitu alamat ftp.timjatim.net. Merupakan alias dari timjatim.net.
Jika semua konfigurasi sudah dibuat maka anda harus merestart daemon DNS-nya terlebih dahulu dengan cara :
[root@192.168.10.1] /etc/init.d/named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
Jika sudah ada tampilan seperti di atas berarti konfigurasi sudah berhasil dengan baik
Ø Setting DNS Client (Resolver)
Jika melakukan akses pada host lain di
internet dari sistem linux, maka komputer yang kita pakai harus
dikonfigurasikan DNS-nya terlebih dahulu menjadi sebuah DNS Client, yang
mana DNS client disebut juga dengan resolver.
Listing yang diberikan kepada file /etc/resolv.conf
Dari listing di atas diketahui bahwa “domain
timjatim.net” nama domainnya yaitu timjatim.net, “search timjatim.net”
dilakukan pencarian kepada domain timjatim.net dan “nameserver
192.168.10.1” merupakan alamat dari nameserver yang dihandle domain
timjatim.net.
domain timjatim.net
search timjatim.net
name server 192.168.10.1
c) KONFIGURASI VIRTUAL HOST
Untuk membuat suatu alamat host virtual dari sebuah domain dapat dilakukan sedikit perubahan terhadap file Vhosts.conf yang terdapat di dalam direktory /etc/httpd/conf/vhosts/ .
Sebelum melakukan konfigurasi, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu membuatkan dahulu user yang menghandle
suatu domain yang dibuatkan virtualhost-nya. Kemudian dibuatkan
direktory cgi-bin, public_html dan logs di dalam direktory user
tersebut.
Cara membuat user baru
[root@192.168.10.1] adduser timjatim tambah user
[root@192.168.10.1] passwd timjatim isi password user
Changing password for user timjatim.
New UNIX password: timjatim isi password
Retype new UNIX password: timjatim isi password
passwd: all authentication tokens updated successfully.
[root@192.168.10.1] cd /home/timjatim/
[root@192.168.10.1 timjatim] mkdir cgi-bin public_html logs buat direktory
jika proses pembuatan user dan direktory sudah selesai, baru melakukan konfigurasi pada file Vhost.conf seperti dibawah ini :
Listing Konfigurasi /etc/httpd/conf/vhosts/Vhosts.conf
NameVirtualHost timjatim.net
<VirtualHost timjatim.net>
ServerName timjatim.net
ServerPath /public_html/
DocumentRoot /home/timjatim/public_html/
</VirtualHost>
Jika konfigurasi sudah dibuat Anda harus merestart daemon dari virtual hosts tersebut dengan cara :
[root@192.168.10.1] /etc/init.d/httpd restart
Shutting down httpd2: [ OK ]
Starting httpd2: [ OK ]
Jika sudah ada tampilan seperti di atas berarti konfigurasi sudah berhasil dengan baik.
d) KONFIGURASI FTP SERVE
Pada suatu jaringan komputer sering sekali
melakukan suatu proses pengiriman data, yang mana menggunakan FTP (File
Transport Protocol) sebagai protokol yang digunakan sebagai proses
pengiriman suatu data.
Cara mengkonfigurasi FTP Server
File konfigurasi FTP terdapat di direktory /etc/proftpd.conf
Listing konfigurasi file /etc/proftpd.conf
Jika sudah anda konfigurasi anda harus merestart daemon ftp dengan cara :
[root@192.168.10.1] /etc/init.d/proftpd restart
Shutting down proftpd: [ OK ]
Starting proftpd: [ OK ]
Jika sudah terdapat tampilan diatas berarti konfigurasi sudah berjalan dengan baik.
<VirtualHost timjatim.net>
servername “timjatim.net”
DefaultRoot /home/timjatim/public_html/
</VirtualHost>
e) KONFIGURASI DHCP SERVER
Untuk membuat konfigurasi pada DHCP server dapat dilihat dari contoh listing di bawah ini :
Konfigurasi file squid.conf yang terdapat di direktory /etc/squid/
Setelah dibuat konfigurasi DHCP yang ada di
dalam komputer server, maka pada bagian komputer client tidak usah di
isi alamat IP Address-nya (biarkan tetap menggunakan konfigurasi alamat
DHCP) pada waktu proses instalasi komputer client.
ddns-update-style none;
subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
# default gateway
option routers 192.168.10.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option domain-name “timjatim.net”;
option domain-name-servers ns1.server.net;
option nis-domain “ns1.server.net”;
range dynamic-bootp 192.168.10.100 192.168.10.255;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
# we want the nameserver to appear at a fixed address
host ns {
next-server ns2.server.net;
hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
fixed-address 207.175.42.254;
}
}
f) KONFIGURASI PROXY SERVER
Proxy digunakan untuk jalur komunikasi untuk
hubungan ke internet dan juga kebanyakan proxy yang paling sering
digunakan adalah proxy untuk HTTP. Jika kita menggunakan proxy maka
setiap melakukan akses untuk membuka suatu halaman web sebagian isinya
akan di simpan ke dalam chache, sehingga dapat menghemat bandwith yang
keluar dari jaringan ke internet. Disini kita menggunakan Squid, yaitu program proxy server yang dapat mengimplementasikan caching untuk beberapa protokol aplikasi internet.
Untuk mensetting squid.conf dapat dilihat dari contoh listing di bawah ini yang terdapat di dalam direktory /etc/squid/ .
# nomor port yang dipakai untuk http
http_port 8080
#cache untuk proxy server parent cache pada port 8080 dan icp port #3130
cache_peer proxy.server.net parent 8080 3130
#besar ram yang dipakai untuk cache
cache_mem 80 MB
#cache untuk mengatur pengguna root
cache_effective_user nobody
cache_effective_group nobody
#letak direktory cache dengan ruang 400 MB
cach_dir /var/spool/squid 400 16 256
#untuk konfigurasi akses terbatas
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl timjatim.net src 192.168.10.1/255.255.255.200
acl ip_lokal src 192.168.10.0/255.255.255.0
http_access allow timjatim.net ip_lokal localhost
http_access deny manager all
http_access deny all
icp_access allow timjatim.net ip_lokal localhost
icp_access deny all
#untuk memunculkan nama hostname jika terjadi kesalahan saat client #mengakses proxy
visible_hostname proxy.server.net
#untuk meletakkan alamat email admin
cache_mgr proxy@server.net
Setelah konfigurasi diatas sudah dibuatkan Anda dapat menjalankan program squid dengan cara seperti dibawah ini :
[root@192.168.10.1] /etc/init.d/squid start
Starting squid [OK]
Jika konfigurasi sudah benar maka akan muncul tampilan seperti diatas.
Selamat mencoba…..:-)
Thanks From
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar